Sabtu, 07 Februari 2009

JAMUR



JAMUR(FUNGI)

1. Ciri-Ciri Jamur
Jamur (Fungi) termasuk makhluk hidup eukariot yang tidak berklorofil. Ciri khas lainnya adalah dinding sel jamur tersusun atas zat kitin. Kitin adalah zat seperti pada kulit udang dan kepiting. Tubuhnya terdiri dari satu sel atau berbentuk benang yang disebut hifa.
Jamur tempe (Rhizopus) atau jamur oncom (Neurospora) mempunyai hifa. Hifa jamur tempe atau oncom tampak seperti serabut kapas. Hifa tumbuh bercabang-cabang membentuk anyaman yang disebut miselium. Jamur yang terdiri dari satu sel misalnya jamur ragi (Saccharomyces).
Jamur tidak dapat berfotosintesis, sehingga jamur mengambil makanan dari lingkungannya (heterotrof). Jamur hidup secara saprofit atau parasit. Jamur saprofit banyak dijumpai di atas tanah, kayu lapuk, atau bangkai binatang. Contoh jamur saprofit adalah jamur kayu, jamur kuping, jamur merang, dan jamur karat. Jamur yang hidup parasit misalnya jamur panu yang hidup pada kulit manusia.
Jamur tak berklorofil, hidup secara saprofit dan parasit. Dinding sel jamur tersusun dari zat kitin.


2. Perkembangbiakan Jamur
Cara perkembangbiakan jamur dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu secara aseksual (vegetatif) dan secara seksual (generatif).
a. Perkembangbiakan aseksual dengan membentuk spora, bertunas, atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium.Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora dalah Rhizopus.
b. Perkembangbiakan seksual terjadi dengan meleburnya dua hifa dari jamur berbeda untuk membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi badan buah.


3. Klasifikasi Jamur
Jamur dapat diklafikasikan berdasarkan hifa dan alat reproduksinya. Jamur dibedakan menjadi 4 divisi, yaitu Zigomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Saat ini masih terdapat jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Jamur yang demikian dikelompokan dalam divisi Deuteromycota yang berarti jamur tak tentu.
a. Divisi Zygomycota (Jamur Zigot)
Jamur tempe Rhizopus merupakan contoh jamur divisi Zygomycota. Hifa jamur ini bersekat melintang. Jika tempe disimpan beberapa hari, dari hifa jamur tampak serbuk berwarna kehitaman. Serbuk tersebut adalah spora jamur yang keluar dari dalam kotak spora. Spora tersebut bisa tumbuh menjadi spora baru.

b. Divisi Ascomycota (Jamur Askus)
Ascomycota dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Ascomycota menghasilkan spora sebagai hasil dari perkembangbiakan seksual. Spora terdapat dalamaskus yang menyerupai kantong. Di dalam kantong terdapat 8 spora.
Berikut adalah beberapa contoh jamur ascomycota.
1. neurospora crassa: jamur oncom, digunakan untuk membuat oncom.
2. saccharomyces cerevisiae: ragi, dimanfaatkan untuk membuat roti.
3. penicillium chrysogenum, dimanfaatkan untuk membuat antibiotic penisilin.

c. Divisi Basidiomycota (jamur basidium)
Jamur merang, jamur kuping, dan jamur kayu merupakan contoh dari jamur divisi basidiomycota. Jamur tersebut biasanya berukuran makroskopis (dapat dilihat dengan mata). Bentuk jamur ada yang seperti payung atau tudung.

d. Divisi Deuteromycota
Deuteromycota sering disebut jamur tak sempurna atau fungi imperfekti. Divisi ini sebenarnya bukan merupakan divisi sesungguhnya, tetapi hanya merupakan kelompok sementara.